Senin, 12 Juli 2010

Jangan Lagi Salahkan Setan Atau Iblis



Surat ini ditujukan dari setan untuk manusia….


Wahai manusia, ketahuilah bahwa pada bulan ramadhan ini aku telah
dirantai oleh Tuhan ku yang maha perkasa. Aku sudah dibuat tak berdaya
oleh Nya yang maha kuat dan maha gagah. Sungguh aku ingin sekali
menggodamu di bulan ini. Yah… kau harus maklumi itu karena moyangku dan
moyangmu telah lama berselisih dengan sengit.



Wahai manusia, di bulan inilah kau bebas dari kekuasaanku. Aku sungguh
sangat kesal dengan situasi ini. Aku sungguh marah tatkala melihat
karibku berbondong-bondong pergi ke mesjid yang selama ini tidak pernah
mereka kunjungi. Duhai…ternyata mereka telah mengkhianati janji setia
mereka kepadaku. Tapi… aku toh masih bisa tersenyum bahkan tertawa
terbahak-bahak dengan amat puas. Lihatlah disana…banyak ternyata manusia
yang meskipun tidak aku goda ternyata masih saja masih berbuat dusta.
Lihatlah di sudut jalan itu.. ahaaaa… sepasang muda mudi masih asyik
masyuk bercumbu dengan dosa. Lihat pula disana…kawan pemabukku masih
dengan santai meneguk minuman racun buatanku. Ha ha ha ha …manusia
bodoh….. mereka berkata merka terjerumus dosa karena aku ???? haaa..
yang benar saja!!!.. aku sedang terikat… manusia bodoh… jangan lagi
memfitnahku.. aku tidak menggodamu.. kaulah yang telah menjadi iblis..!!!!



Hai manusia terlaknat !!!! ingatlah aku sebenarnya masih takut pada
Tuhan. Aku takut pada Allah. Aku tahu neraka itu ada. Aku tahu azab
tuhanku itu teramat pedih. Aku tahu juga bahwa aku tidak akan kuat
menahan siksaan dari Allah yang maha perkasa itu oleh karena itulah aku
mengajakmu serta wahai manusia, Aku tidak ingin sendirian di neraka. Aku
ingin musuh abadikupun merasakan siksa dari Allah. Karena kaulah
manusia, aku terlaknat dan terlempar dari tanah syurga. Ha ha ha
rasakanlah balas dendamku ini… rasakan kesumatku ini…..



Ah sudahlah manusia bodoh.. jangan lagi berteriak penuh kemarahan ketika
kau membaca suratku ini. Kemarahmu tak berguna. Karena kau telah menjadi
manusia yang sangat munafik dan terlaknat. Kau berteriak membenciku tapi
kau lakukan segala amalanku. Kau katakan kau sedang shaum tapi kau masih
juga dengan tanpa beban bergunjing dan bergibah. Kau katakan kau rajin
melakukan sholat tapi kau masih saja korupsi waktu dengan terlambat
masuk kantor tanpa beban. Sudahlah manusia laknat…perutku sakit melihat
tingkahmu yang sungguh keterlaluan. Kau bilang memusuhiku tapi juga kau
telah memusuhi Allah, jadi… siapakah kau… makhluk apakah kau. Kau lebih
mengerikan dariku wahai manusia laknat…!!!!



Sudahlah.. aku harus menghemat energiku di bulan ini. Kerangkeng dan
rantai Allah ini telah sangat membuatku lemah…. sampai jumpa nanti di
selepas ramadhan. Kita rayakan kembali kebebasan kita. Kita rayakan
kebebasan kita dari Allah, bukankah kita memiliki musuh yang sama ?

sumber:dariberbagaisumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar