Minggu, 01 Mei 2011

ALLAH ADALAH SUMBER KEKUATAN


 “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar.
Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Jadilah, maka
terjadilah”.
Dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan diwaktu sangkakala di tiup. Dia
mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah yang maha bijaksana
lagi maha mengetahui”. Qs. 6:73

Sahabat, kita tercipta dengan diberikan berbagai kelebihan dan

kesempurnaan. Tetapi sebagai hamba Allah, kita juga memiliki berbagai
kelemahan dan kekurangan. Disamping potensi untuk berbuat kebaikan,
pada diri kita juga terdapat potensi yang mejerumuskan kelembah
kehinaan. Disatu sisi kita memiliki fitrah berketuhanan, itulah yang
menyebabkan kita rindu untuk mendekatkan (taqarrub) diri kita Allah,
tetapi pada sisi yang lain, kita juga memilki hawa nafsu yang cenderung
suka mengejar kenikmatan sesaat yang sifatnya rendah yang jika kita
turuti akan menjauhkan kita dari Allah. Hanya Allah tempat segala
kesempurnaan dan kebaikan. Sebab memang Dialah segala apapun bermula
dan berakhir. Dialah yang maha terpuji yang tidak ada satupun
membandingi keterpujian- Nya. Dialah sumber kekuatan yang segala
kekuatan apapun bersumber dari kekuatan-Nya. Laa Haulaa wala Quwwata
Illa billahil ‘aliyyil ‘adziim”.

Kehidupan kita adalah proses perjuangan yang tak pernah henti. Ada saat
dimana kebahagiaan begitu akrab menemani, tetapi disaat yang lain
penderitaan begitu senang bersemayam didalam hati. Sungguh, dua keadaan
ini memerlukan kekuatan agar kita tetap bertahan pada kebenaran. Jika
kita tidak memiliki kekuatan iman , maka bukan saja kehidupan akan
terasa menyulitkan, tetapi hari demi hari akan selalu dihinggapi rasa
ketakutan.

Ketahuilah, Saat dimana kita hidup hari ini, adalah kehidupan yang
sarat dengan kekhawatiran, kebimbangan dan ketakutan. Jangankan
orang-orang yang memang setiap saat selalu dihantam badai kemiskinan
dan kenestapaan, orang-orang yang sedang bergelimang kemewahanpun
selalu dihantui rasa kekhawatiran dan kecemasan, keduanya merasakan hal
sama. Orang miskin khawatir dan takut menatap masa depan yang
menurutnya begitu memberatkan, sementara orang kaya khawatir dan takut
bahkan bingung kemana harta mereka akan diselamatkan.

Apa yang dapat kita katakan untuk mereka yang hidupnya tak pernah puas
dengan keadaan. Ada apa sesungguhnya dengan makhluk yang bernama
manusia ini ?. Diberi nikmat dia tak pandai bersyukur, di beri cobaan
keyakinan hidupnya semakin kabur. Sungguh…kebanyakan kita memang tidak
tahu berterimakasih kepada Dzat yang maha memberi.

Marilah kita renungkan dengan hati yang jernih, bahwa kita ‘ada’
bukanlah sekedar ada. Keberadaan diri kita karena ada yang
mengadakannya. Oleh kerenanya, ‘keberadaan’ kita harus menghadirkan
kesadaran bahwa ada sumber kekuatan yang mampu ‘mengadakan’ kita dan
Dia tidak mengada-ada dalam menciptakan keberadaan makhluk-Nya. Dialah
Allah sang pemberi nikmat, yang rahmat-Nya lebih luas dari pada
murka-Nya. jika hati merasa dekat kepada Allah yang maha kuat dan maha
segalanya, akan menghadirkan ketenangan, membuat jiwa selalu merasakan
adanya perlindungan dan tempat bergantung.

Insya Allah, bila kita serahkan hidup ini dengan berbagai persoalannya
kepada Allah dengan keyakinan yang mutlak hanya kepada-Nya, akan
membuat hati menjadi tegar dalam menghadapi problema dan tantangan
kehidupan. Sadari…kita adalah hamba yang memiliki keterbatasan. Dialah
yang berkehendak atas diri kita, dan kita tidak akan pernah bisa
merubah kehendak-Nya. Sesungguhnya, sebagian besar dari penyebab
kekhawatiran, kegelisahan dan kelemahan jiwa adalah ketidak mampuan
kita untuk menjadikan Allah sebagai sumber kekuatan. Karenanya
mengimani Allah dengan segala atribut yang dimilikinya adalah keharusan
bagi setiap muslim.

Sangat sulit dipahami, bagaimana hati menjadi tenang, jiwa menjadi
bahagia, jika keyakinan kepada Allah tidak mendapat prioritas utama
dalam diri kita. padahal kita yakin, semua maha adalah milik-Nya.
Hakekat segala pujian hanyalah milik-Nya, tiada pujian yang pantas
diberikan membandingi pujian kepada-Nya. Inilah prilaku orang-orang
yang mengimani keberadaan-Nya, yang yakin akan segala kekuasaan-Nya.
Tidak ada alasan bagi seorang muslim sedikitpun untuk merasa khawatir
ketika Allah sudah berjanji untuk penolongnya. Tidak ada keharusan bagi
setiap muslim untuk merasa takut, padahal Allah sudah berjanji untuk
selalu melindunginya. Sungguh..Allah maha pemberi karunia kepada
seorang hamba yang selalu bertawakkal untuk menggapai rahmat-Nya. “Jika
kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya
kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki yang diberikan kepada
burung; pagi hari perutnya kosong dan sore hari penuh makanan”. (Hr.
Ahmad, an-Nasa’I, at-Tarmidzi dan al-Hakim)




Sumber: Kunjungi: abinya-azka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar